Rabu, 18 November 2009

SUTRADARA MASA DEPAN LAHIR DARI KAMAR

Pada tahun 1957, Steven Spielberg mulai tertarik dengan kamera film 8 mm yang ia dapat dari ayahnya. Kamera yang masuk jenis video camcorder digital ini digunakan Spielberg kecil buat merekam perjalanan kemah akhir pekan keluarga.

Dari kegemarannya merekam, nalurinya menjadi Sutradara tumbuh. Tak heran di masa kanak, ia sudah berhasil membuat film pendek durasi 3 menit berjudul Last Train Wreck. Dan di usia 12 tahun, Spielberg sudah menjadi Sutradara profesional.



Kisah hidup Spielberg pasti nggak sama dengan Sutradara-Sutradara lain. Namun, ketika melihat anak pertama kami yang gemar menyutradarai, rasanya nggak salah kalo kami berdoa pada Allah agar cita-citanya sebagai Sutradara terkabul. Nggak perlu kayak Speilberg atau orang lain, jadi dirinya sendiri.

Kami bilang, dengan media apapun dia pasti bisa menjadi Sutradara. Mau pakai handycam kek, camera digital yang ada videonya kek, atau camera handphone, yang penting terus latihan menjadi Sutradara. Lupakan UU Perfilman. Lupakan kesedihan soal Pasal-Pasal yang dianggap kurang akomodatif. Yang penting terus berkarya. Tak heran, untuk kesekian kali, anak kami 'bergaya' ala Sutradara. Seperti biasa, yang menjadi sasaran adiknya sendiri. Adiknya disuruh bergaya, dan anak pertama kali yang merekamnya. Yang penting berkarya!



Memang, kita nggak akan mungkin 100% bebas berkarya. Karena dibalik kebebasan kita, ada kebebasan orang lain. Dan orang lain belum tentu mengerti atau suka dengan kebebasan kita. Justru ketidakbebasan itu bisa menjadikan sebuah tantangan baru. Tantangan baru untuk Sutradara masa depan seperti anak kami yang pertama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar