Rabu, 18 November 2009

HAMSTER AGAIN, HAMSTER AGAIN!

Akhirnya di rumah kami ada mahkluk lain, selain kami dan dua asisten kami. Mahkluk ini bukan mahkluk halus, tetapi sebuah hamster imut berjenis kelamin pria.

Sebenarnya kehadiran hamster di rumah kami bukan kali pertama. Sebelumnya, kurang lebih sekitar awal tahun 2008, anak kami pernah membeli hamster. Yang paling getol ingin memelihara hamster adalah Anjani. Putri kami ini memang penyayang binatang. Tentu saja binatang-binatang yang layak dipelihara, disukai olehnya. Nggak mungkin kan babi hutan atau jerapah jadi binatang peliharaan di rumah?

Namun entah bagaimana caranya, si hamster pertama yang dipelihara Anjani lepas dari kandang. Kami menduga sih hamster itu dimakan oleh tikus yang sering berkeliaraan di pekarangan rumah kami. Oh iya, tikus-tikus ini tidak termasuk binatang peliharaan kami, lho. Kebetulan aja mereka merasa nyaman hidup di pekarangan rumah kami dan membuat lubang-lubang tempat mereka tinggal. Nah, tikus-tikus yang gedenya segede anak kucing usia dua minggu inilah yang kami pikir paling bertanggung jawab atas hilangnya hamster yang bernama Hammy itu.



Meski nggak sampai mogok makan atau nangis tujuh hari tujuh malam, Anjani merelakan kepergian Hammy. Ia dan juga kami memang nggak menyangka kandang hamster yang kami letakkan di depan rumah bisa berakibat fatal terhadap eksistensi Hammy. Itu bisa memancing tikus-tikus buat menyantapnya. Padahal niat kami meletakkan Hammy beserta kandangnya di teras depan buat menjaga agar kotoran atau hawa binatang, termasuk bulu-bulu tidak beredar di dalam rumah. Ini akan menimbulkan penyakit, apalagi buat perempuan kayak anak kami.

Toksoplasma, begitu nama penyakit yang konon salah satunya akibat virus yang masuk dari bulu-bulu maupun kotoran binatang peliharaan. Istri saya pernah mengalami hal ini, karena waktu kecil di rumahnya ada beberapa peliharaan, mulai dari kucing sampai burung perkutut. Ada pula jangkrik dan laba-laba. Kalo tikus mah udah lumrah, nggak usah dipelihara muncul dengan sendirinya.

Hamster kedua yang saat ini dipelihara oleh anak kami bernama Hammy Stery. Aneh ya? Kalo kita membaca dengan cepat pengucapannya kayak "Ha Misteri". Anyway, hamster kedua ini bukan kami yang membelikannya, tetapi dapat dari teman baik Anjani yang bernama Sherli. Oleh karena Sherli takut Mamanya nggak mengizinkan memelihara hamster, karena di rumah Sherli sudah banyak binatang peliharaan, maka Sherli menghibahkan ke Anjani.

Sebenarnya hamster ini pun bukan punya asli Sherli. Ia juga dihibahkan oleh teman sekelasnya yang bernama Dado. Entah apa yang membuat si Dado memberikan Sherli hamster lucu, imut, dan menggemaskan ini. Barangkali si Dado naksir Sherli, sehingga hadiah yang cocok buat tanda kasih sayang bukan bunga, melainkan hamster, apalagi Sherli konon suka memelihara binatang peliharaan di rumah.

Hibah hamster yang diberikan Sherli pada Anjani membuat kedua anak kami ceria lagi. Kisah lama soal hamster yang digosipkan dimakan tikus itu sirna sudah. Tiap malam sebelum tidur, Hammy Steri selalu dicium terlebih dahulu. Tentu saja setelah mereka mencium kami. Kami yakin, mereka tetap menyayangi kami, meski sekarang ini ada hamster di keluarga kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar