Selasa, 24 November 2009

OLEH-OLEH DARI SEX SHOP

Sebuah kotak berukuran 5x5 cm itu cukup eye catching. Warna hijau muda yang menjadi warna dasar kotak itu sungguh menarik mata. Tutup kotaknya pun lucu, bergaris-garis aneka warna: merah, biru, dan putih.

Dari kotaknya saja, barangkali bisa membuat kita penasaran isi di dalam kotak itu. Barang berhargakah? Yang harganya mahal? Atau cuma sebuah barang murahan yang nggak penting?

Buat saya nggak penting lagi harga atau jenis barangnya. Tetapi saya lebih melihat dari perspektif lain, yakni itikad membelikan oleh-oleh. Yes! Kotak beserta isinya ini adalah oleh-oleh temen saya yang baru melancong ke Singapura dalam rangka dinas kantor.


Ini dia mug yang diberikan teman saya yang berdarah Batak.

Saya dan barangkali ada di antara Anda, seringkali malas atau nggak pernah sama sekali membeli oleh-oleh, bukan cuma buat teman, tetapi keluarga. Membeli oleh-oleh memang bukan kebiasaan saya atau kalo dalam bahasa gaulnya: BUKAN GUE BANGET! Saya bukan tipikal orang yang berinisiatif membelikan oleh-oleh tiap pergi ke luar kota. Nggak heran tiap kali pergi dinas, selalu diingatkan oleh istri agar beli oleh-oleh.

Nah, back to basic, beberapa waktu lalu temen saya memberikan sebuah oleh-oleh yang menurut saya luar biasa. Sebuah mug yang ada gambar seorang wanita seksi menggenakan hot pants. Lucunya lagi, pantat si wanita itu menonjol ke luar, sehingga kita bisa memegang pantat wanita ini tanpa harus takut dituntut gara-gara dianggap melecehkan.



Kalo ini bukan oleh-oleh dari Singapura, tetapi dari orangtua saya yang baru pulang dari Jember, tape manis yang uenak.


Kata temen saya yang memberikan oleh-oleh, mug ini dibeli di sebuah sex shop. Walah! Entah apa yang membuatnya berpikir saya ini termasuk sex addicted atau sex maniac. Namun saya menghargai banget jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur di medan perang, lho kok? Maksudnya menghargai efford teman saya yang membelikan oleh-oleh ini.

Selain saya, ada teman-teman lain yang juga diberikan oleh-oleh, dimana belinya juga di sex shop. Nah, kebetulan satu teman saya yang diberikan oleh-oleh ini memang gila sex. Bukan cuma suka mengkoleksi video-video porno atau langganan panti pijat plus-plus, tetapi tampangnya cukup pas buat dijadikan bintang film BF. Anda tahu oleh-olehnya apa? Sebuah payudara yang terbuat dari karet seukuran bola tenis, yang kalo dipegang-pegang oleh kita begitu lembut, indah, berseri (kayak iklan produk sampo?).


Payudara-payudaraan oleh-oleh teman saya yang diberikan kepada fakir miskin, eh bukan ding! Diberikan kepada salah satu teman saya yang memang tergila-gila pada kehidupan seks.

Kayak-kayaknya, payudara mainan itu akan selalu dibawa oleh teman saya bermuka mesum itu kemana pun ia pergi, asal jangan dibawa ke masjid aja. Kebayang kalo dibawa ke masjid, payudara palsu itu jatuh dari kantong bajunya, lalu menggelinding ke jamaah di sampingnya. Mending kalo jamaah di sampingnya nggak terangsang, coba kalo jamaah itu nggak jadi meneruskan sholat dan langsung pegi ke WC. Wah, berbahaya tuh!


all photos copyright by Brillianto K. Jaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar