Minggu, 14 Februari 2016

NGOBROLIN TOPIK HITS PEKAN INI: #LGBT

Seperti biasa, setiap wiken saya selalu sholat berjamaah dengan istri dan anak-anak. Biasanya, setelah sholat, saya ngetes hafalan surat dari al-Qur'an. Masing-masing anak membacakan tiga surat yang sudah mereka hafal. Kemarin malam, saya nggak ngetes hafalan, tetapi ngebahas topik yang lagi hits pekan ini, yakni masalah #LGBT.

"Kakak sudah tau tentang masalah LGBT?" tanya saya membuka percakapan.

"Sudah. Mereka kan kayak kaum Nabi Luth yang diazab Allah," ujar putri saya.
 
"Memang kaum Nabi Luth kenapa, Kak," pancing istri saya.

Saya bangga, putri saya tahu kisah mengenai kaum Nabi Luth. Bahwa kota Sodom terkenal sebagai kota yang penuh maksiat. Perbuatan maksiat yang paling menonjol dalam kota ini adalah prilaku seksualitas yang menyimpang. Tak cuma para pria, tetapi juga para wanita.

Para pria di kota Sodom suka berhubungan dengan sesama jenis melalui anal seks.Sementara para wanita terlibat lesbian dan berhubungan seks seperti layaknya binatang.Jika ada musafir laki-laki yang memiliki wajah keren, langsung jadi santapan para pria. Sebaliknya, jika ada musafir perempuan muda, giliran kaum  lesbian yang memangsa. 

Nabi Luth memohon pada Allah agar kaum Sodom diberikan azab. Sebelum azab turun, tiga Malaikat diutus Allah. Malaikat-Malaikat ini menyamar jadi manusia yang ganteng. Kehadiran Malaikat tersebut diketahui oleh kaum Sodom. Tak heran, datanglah beramai-ramai para pria ke rumah Nabi Luth untuk memuaskan nafsu seksual mereka. 

Mereka berteriak di depan rumah Nabi Luth agar mengeluarkan ketiga orang ganteng.Yang keluar justru Nabi Luth. Momentum tersebut dimanfaatkan lagi oleh Nabi Luth untuk berdakwah. Para pria diminta Nabi Luth untuk kembali ke istri-istri mereka dan menjauhkan dari perbuatan maksiat. Namun pria-pria kota Sodom tak mengiraukan, lalu masuk ke dalam rumah Nabi Luth. Begitu masuk, atas izin Allah, ketiga Malaikat tersebut membutakan semua pria Sodom. Kota Sodom pun kemudian dilaknat Allah.

Putri saya yang besar sudah mengerti mengenai #LGBT adalah perbuatan sangat buruk dan dibenci Allah. Saya dan istri kemudian tanya anak kami yang kecil.

"Menurut adik bagus nggak mereka yang #LGBT?" tanya istri.

"Enggak..." jawab anak saya.

Alhamdulillah. Ternyata dia mengerti bahwa Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan. Ada Nabi Adam, lalu Allah menciptakan Hawa sebagai pasangan.

"Nah, gimana sikap kita pada pelaku #LGBT?" tanya saya pada anak-anak.

"Ya, nggak usah ditemani. Tapi kita ceramahi dulu. Kalo nggak berubah, ya kita tinggalkan," jawab putri saya.

"Betul, kita kasih mereka saran dulu. Kalo memang mereka tidak mau berubah, kita tinggalkan. Tapi doakan mereka agar Allah segera memberikan mereka hidayah dan segera bertobat sebelum mereka wafat..."

Istri saya kemudian menambahkan. Bahwa ada dua tipe pelaku #LGBT. Yang pertama adalah mereka yang secara sembunyi-sembunyi melakukan perbuatan terlaknat itu. Nah, pelaku #LGBT tipe kedua yang saat ini sangat meresahkan para orangtua.

"Mereka terang-terangan membenarkan prilaku #LGBT dengan menginfokan hal yang salah. Prilaku mereka dibilang gara-gara gen lah, menganggap normal lah. Itu yang bikin ngeri orangtua, apalagi sampai mengajak-ajak melakukan hal terlaknat itu..."