Kamis, 19 November 2009

MENYESAL NGGAK JAGO MATEMATIKA

Matematika adalah mata pelajaran yang paling saya benci ketika sekolah dahulu. Gara-gara nggak suka, nilai mata pelajaran ini selalu berwarna. Mending warnanya keren, ini mah warna merah! Padahal kata nenek-nenek peot, matematika itu penting banget. Bukan penting buat menyenangkan guru matematika atau orangtua kita, tetapi matematika memang berguna dalam kehidupan kita sehari-hari.

Percaya nggak percaya, sepanjang masih hidup dan bernafas, kita akan berhadapan dengan yang namanya matematika. Ketika beli sayur atau pakaian di departement store, kita akan menghitung uang kita, cukup kah atau berapa jumlah uang kembalian kita.

Selain hitung-menghitung, otak kita dituntut melakukan perhitungan dengan logika berpikir ala matematika. Oleh karena saya nggak suka matematika, logika berpikir saya terkadang tidak matematis. Nah, supaya anak-anak Anda nggak punya logika terbalik kayak saya, bimbinglah mereka agar menyukai matematika.

Kalo berhadapan dengan matematika, wajah Anjani seketika menjadi lesu, kurang bergairah, dan jadi males-malesan. Maklum, matematika memang bukanlah mata pelajaran fovaoritnya. Saya nggak menyalahkan anak saya ini, karena saya pun dahulu pasti akan melakukan hal yang sama. Males!


Mereka ini adalah juara matematika dan IPA di 6th International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) tingkat SD tahun 2009

Saya sudah berusaha mencoba agar Anjani suka pada matematika. Setidaknya ada dua kursus matematika yang pernah dilakukan Anjani. Namun, saya sering kasihan juga. Hidupnya seperti dikepung oleh angka-angka. Bayangkan, setiap hari harus mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Lalu kapan menikmati masa kanak-kanaknya? Bukankah sebagai orangtua kita nggak boleh egois "memaksa" anak-anak kita terus belajar, sementara mereka mengorbankan masa kanak mereka? Inilah yang bikin saya kasihan. Gara-gara kasihan, ikut les ini-itu, saya pun memberikan pilihan pada anak kami.

"Les matematikanya mau diteruskan atau enggak?" tanya saya.

"Enggak," jawab Anjani lantang.

"Biar sudah nggak ikut les lagi, kamu harus tetap latihan berhitung ya? Papa dan Mama akan beli soal latihan. Kapan pun punya waktu untuk mengisi soal latihan, kamu harus

Foto di atas itu adalah foto para juara matematika dalam kejuaraan (IMSO) tingkat SD tahun 2009. Kalo memandangi wajah anak-anak ini, rasanya saya iri banget. Biar masih kecil, mereka ini jago-jago hitung kelas dunia, bo! Mereka ini berhasil mengalahkan beberapa peserta dari Singapura, Thailand, Afrika Selatan, Srilangka, maupun Taiwan.

Supaya anak-anak Anda nggak punya logika kayak saya, bimbinglah mereka agar menyukai matematika. Kalo belum suka matematika, sukai dulu guru matematikanya. Kalo gurunya nggak mau disukai oleh anak Anda, rayu agar guru matematika itu sadar kalo ia harus menyukai anak Anda. Kalo gurunya sudah suka dan anak Anda suka, pasti semua akan suka. Marilah kita bersuka-suka untuk matematika. Nah, lho!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar