Rabu, 24 Februari 2010

KAYAK KESUKAAN PACAR ADE...

Setiap kerja, saya selalu membawa tas ransel. Selain buku, external hard disk, USB, kartu nama, KTP, dan kartu ATM, di dalam ransel saya ada sebuah payung. Bukan buat gaya-gayaan, tetapi payung ini berfungsi agar saya tidak kehujanan. Yaiyalah! Nenek-nenek peot pasti juga ngerti itu, ya nggak?

Kebetulan saya bukan orang yang tergantung dengan mobil. Saya terbiasa naik sepeda atau naik kendaraan umum. Nah, agar di waktu hujan saya nggak kena hujan, ya saya selalu menyertakan payung di dalam ransel saya. Memang sih saya seperti jadi menutup rezeki tukang ojek payung. Hmmmm, tapi....

Anyway, payung yang ada di dalam tas ransel saya berwarna hijau telur asin. Di payung itu ada gambar Ben 10. Tahu dong siapa itu Ben 10? Kalo sudah tahu, ya alhamdulillah. Kalo belum tahu, ya sebaiknya Anda cari tahu, supaya Anda tahu. Masa Ben 10 aja nggak tahu? Malu-maluin aja. Lho kok jadi marah-marah ya?

Kisah pembelian payung Ben 10 ini terjadi beberapa bulan lalu, sehabis saya dan istri saya mengantarkan Khaira ke sekolah. Pagi itu ada seorang ibu yang menawarkan payung yang nggak lain adalah dagangannya. Nah, di situlah awal perjumpaan saya dengan Ben 10 ini. Terus terang saya terpaksa memilih payung Ben 10 ini gara-gara nggak ada gambar yang cocok dengan karakter pribadi saya. Soalnya gambar yang ada di payung-payung yang dijual Ibu itu semuanya feminin. Ada yang bergambar bunga mawar, ada yang bergambar kuda terbang dengan dasar warna payung pink, ada pula yang bergambar barbie. Masa saya yang pria tulen ini beli payung barbie? Apa kata dunia?

Kemarin, hujan mengguyur seluruh kota Jakarta. Durasi hujan turun cukup lama. Daripada menunggu terlalu lama, saya putuskan pulang dari kantor ke rumah naik kendaraan umum. Kondisi itulah yang membuat payung Ben 10 ini jadi bermanfaat.

Begitu sampai di depan pagar rumah, saya disambut meriah oleh kedua anak kami: Anjani dan Khaira. Kedua wajah mereka berbinar-binar ketika saya datang. Ibarat pepatah, ada matahari bersinar di saat hujan mengguyur dunia. Namun ada kalimat spontan yang Khaira ucapkan dan bikin saya takjub dan tertawa.

"Payung Papa kok Ben 10?" kata Khaira.

"Iya, Nak. Habis mau beli payung lagi nggak ada yang cocok buat Papa," jawab saya.

"Kayak kesukaan pacar adik," ujar Khaira.

Ya, amplop, bisa-bisanya payung saya disamakan dengan payung milik pacar Khaira. Lagipula, bisa-bisanya anak TK sudah punya pacar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar