Minggu, 13 Desember 2009

YANG KESIANGAN BANGUN ITU KAMU, KOK JADI PAPA YANG DISALAHIN?

Hari ini tak seperti biasanya Khaira bangun kesiangan. Padahal setiap hari, putri kami yang kedua ini selalu bangun lebih awal. Lebih dahulu dari ayam jago yang mau berkokok di pagi hari. Enggak ding! Ayam dulu berkokok baru Khaira yang berkokok, eh maksudnya bangun.

Kebiasaan bangun pukul 5, sudah dilakukan Khaira sejak di TK A. Ketika saya dan istri masih terlelap di tempat tidur –karena tidur lagi setelah sholat subuh pukul 4.15 wib-, anak kami sudah bernyanyi-nyanyi di kamar mandi. Lalu begitu sudah siap berangkat, kami –terutama saya-, dibangunkan. Tetapi hari ini tumben banget ia bangunnya telat, yakni pukul 6 pagi.

“Kenapa hari ini bangunnya telat, Dik?” pancing saya dalam perjalanan menuju sekolah.

“Habis adik mimpi,” jawab Khaira sambil mesem-mesem.

“Mimpi?”

“Iya, mimpi indaaaaaaaaaaaaaaaaaaah sekali!”


Ya, amplop! Anak kecil tahu-tahunya soal mimpi indah. Perkara mimpi indah inilah yang bikin saya penasaran. Saya jadi ingin tahu apa yang ada dalam bayangan Khaira soal mimpi indah. Setahu saya waktu seumuran putri saya ini, kalo kita sedang bermimpi indah, pada saat tidur kita tersenyum sendiri. Nah, saya perhatikan malam sewaktu putri saya tidur, mulutnya nggak senyam-senyum.

“Adik mimpi ulangtahun,” kata Khaira dengan mimik serius.

“Ulangtahun ke berapa, Dik?”

“Ke limapuluh!”

Gubrak! Anak lima tahun bermimpi ulangtahun ke-50? Ada-ada saja Khaira. Saya aja belum kepikiran akan berulangtahun ke-50, eh bisa-bisanya putri saya punya mimpi kayak begitu. And you know what? Dalam ulangtahun di mimpinya itu, Khaira mendapatkan kado dari ketiga pacarnya: Fatteh, Aji, dan Abel. Busyet! Anak kami kok jadi playgirl begini, sih?

“Fatteh ngasih adik boneka baby life,” jelas Khaira.

“Ulangtahun ke-50 hadiahnya baby life?” tanya saya heran.



Anda tahu apa itu boneka baby life? Boneka baby life itu adalah boneka yang mirip kayak manusia. Ia bisa minum susu, tidur, bahkan pup. Anak-anak memperlakukan baby life sebagaimana bayi manusia. Kalo pup, ada pempers-perpersan yang kudu diganti. Satu pempers bohongan mahalnya minta ampun, jauh lebih mahal dari beli selusin pempers asli. Oleh karena mirip diperlakukan kayak manusia, harga boneka baby life cukup mahal, sekitar 1 juta-an.

“Lalu Aji ngasih hadiah apa?”

“Boneka baby life!”

“Kalo Abel ngasih apa?”

“Baby life!”

“Lho kok baby life semua?” tanya saya heran.

“Iya, baby life-nya beda-beda!”

Oalah! Gitu toh ceritanya? Cerita yang berasal dari mimpi dan membuat Khaira terlambat ke sekolah. Gara-gara keterlambatannya, ia kalah dari teman sekelasnya: Intan. Dan keterlambatan ini yang membuatnya marah pada saya.

“Papa sih terlambat,” ujar Khaira.

“Lah, yang kesiangan bangun itu kamu. Kok jadi Papa yang disalahin?”

Khaira cuma senyam-senyum pada saat saya protes begitu. Dasar anak kecil!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar