Selasa, 01 Desember 2009

SETIAP MASA SELALU PUNYA IDOLA

Sudah dua minggu ini, Anjani nggak minta lagi diputarkan lagu Ice Cream Freeze (Let’s Chill) atau He Could be the One yang dinyanyikan oleh Miley Cyrus. Sekarang ini ia lagi menikmati lagu SNSD via handphone saya. Nggak heran tiap masuk ke dalam mobil, hal pertama yang dilakukan putri pertama saya ini, langsung pinjam handphone saya. Sebab, di memory handphone saya itu, sudah diisi banyak lagu SNSD. Walah!

SNSD adalah kelompok vokal asal Korea Selatan yang saat ini menjadi idola Anjani. Kepanjangan dari SNSD adalah So Nyeo Shi Da. Dalam bahasa Inggrisnya So Nyeo Shi Da berarti Girl’s Generation. Anggota kelompok vokal ini adalah Yuri, Yoona, Tiffany, Taeyeon, Sunny, Sooyoung, Seohyun, Jessica, and Hyoyeon.


Ini dia kelompok vokal yang terdiri dari sembilan gadis dari Korea Selatan: SNSD.

Awalnya saat nggak ngerti, kenapa Anjani tertarik dengan kelompok yang terdiri dari sembilan gadis cantik. Ternyata lagu mereka memang Endang S. Taurina, lho, bo! Alias enak! Rata-rata lagunya up beat, sehingga enerjik. Bikin kita joget, tetapi bukan joget ala Inul Daratista atau Dewi Persik, lho. Simak saja lagu Kissing You dari album Baby Baby yang dirilis Maret tahun 2008.

Setiap lagu SNSD pasti punya video klip yang terdapat tarian-tarian yang koreografinya mantabs. Inilah yang membuat Anjani suka banget dengan SNSD. Maklumlah, putri saya ini suka menari. Keturunan istri saya yang mantan penari kayaknya. Anda tahu, gara-gara nge-fans banget dengan SNSD, Anjani meng-upload video-video SNSD dari You Tube. Lagu-lagu yang dimasukkan ke handphone saya pun ternyata berasal dari hasil upload video klip dari You Tube. Uh, pantesan kualitasnya nggak bagus!

Saya yakin, Anjani nggak sedang melakukan pembajakan. Aktivitas meng-upload dari You Tube itu lebih karena keinginannya untuk segera mengetahui lagu-lagu milik SNSD, sehingga ia segera cepat menghafal dan mendendangkannya. Soalnya kami belum sempat membelikan CD SNSD di toko kaset. Padahal biasanya kami rajin membelikan CD-CD original, sebagaimana CD-CD kaset koleksi putri saya ini.


SNSD merupakan salah satu idola Anjani. Sebelumnya, ia suka banget dengan Miley Cyrus. Seperti saya ceritakan di awal, tiap kali masuk mobil buat berangkat ke sekolah, ia minta diputarkan lagu Ice Crea Freeze (Let’s Chill) atau He Could be the One dari album Miley Cyrus berjudul Breakout (2008). Album ini saya belikan di salah satu toko kaset sebagai hadiah buat anak saya ini, karena mendapatkan peringkat cukup baik di sekolah.

Kebiasaan kami memang begitu. Kami akan membelikan sesuatu pada anak-anak kami kalo ada prestasi yang bisa kami banggakan. Maklumlah, kami bukan keluarga yang bisa seenak udel membelikan anak-anaknya tanpa adanya sebuah achievement. Kami nggak cemburu ada keluarga kaya yang dengan mudah membelikan anak-anaknya barang mahal, apalagi cuma CD. Tetapi dengan belum jadi konglomerat, justru kami belajar bersiasat pada anak agar jangan manja. Artinya, sekali minta, langsung dituruti tanpa punya prestasi yang dibanggakan kami.

Sebelum Miley Cyrus, kami juga sempat membelikan CD-CD original pada Anjani. Lagi-lagi, itu karena prestasinya di sekolah maupun di luar sekolah. Tentu kami nggak sembarangan membelikan CD, karena harus tahu siapa penyanyi dan sepak terjangnya kalo nggak nyanyi. Kenapa begitu? Sebab, ironis sekali kalo seorang yang diidolakan anak kami, tetapi sang idola hidupnya hancur lebur.

Buat kami, Miley Cyrus termasuk anak dari keluarga yang luar biasa. Orangtua Miley selalu ikut serta tiap kali konser. Bahkan dalam film seri televisi Hannah Montana, Miley berpasangan dengan Ayahnya. Di tiap ucapan selamat di sampul album, ia selalu bersyukur punya orangtua yang luar bisa. Coba simak ucapan Miley di album Breakout ini:

First and foremost my amazing parents. Mommy, Thanks so much for listening to bad notes, pitchy tunes, & pure guitar playing. Not only while working on this album but throughout my life and career you have never not supported me and reminded me that all of this is for the glory of GOD and for that I am always greatful! Daddy dearest, I love you. I love you. I love you. Everynight I lay mu head to sleep I thank GOD for giving me a dad who loves me and protects me. You always get me through trying times, because like you always say that’s never a time to quit trying.


Miley Cyrus yang sampai saat ini tetap menjadi favorit Anjani, meski SNSD menjadi idola barunya.
Bayangkan seorang anak mengatakan hal itu secara tulis, bahwa ia menggagumi orangtuanya. Luar biasa bukan? Itulah mengapa ketika Anjani memilih idolanya Miley Cyrus, kami nggak masalah. Kami, terutama saya, nggak ingin punya idola yang punya latar belakang keluarga atau prilakunya nggak beres. Sombong, pendidikannya nggak jelas, pernah masuk penjara, terlibat narkoba, banyak musuh (ini biasanya, karena kesombongannya), dan juga punya tato.

Yang namanya idola harus bisa diambil contoh positif. Bukan cuma lagunya enak-enak atau wajahnya cantik atau ganteng, tetapi prilakunya banyak yang positif. Citra dirinya baik di mata banyak orang. Sehingga anak kita bisa mencontoh dari idola tersebut, at least hubungan dengan orangtuanya sangat erat. Bukan cuma dengan ibunya, tetapi juga dengan Bapaknya.

Kalo untuk kelas Indonesia, Anjani sempat mengidolakan Tasya, Sherina, dan Gita Gutawa. Buat kami, tiga nama penyanyi tersebut seperti Miley Cyrus yang berlatarbelakang keluarga baik-baik. Mereka dan keluarga masih punya citra positif di kalangan orangtua. Bukan cuma prilaku, prestasi akademik mereka pun patut dibanggakan.

Saya pernah ngobrol dengan Mamanya Tasya. Kebetulan beberapa kali saya kerja bareng dengan mantan penyanyi cilik yang tubuhnya masih “cilik” ini. Menurut sang Mama, meski Tasya sibuk, ia selalu rangking pertama. Mamanya juga nggak terlalu ngoyo dengan order-order yang masuk buat anaknya. Selama order itu bentrok dengan jadwal sekolah, pasti ditolak. Beda banget kan dengan mayoritas artis yang lebih mementingkan karir daripada pendidikan?




Kini, selain Tasya dan Gita Gutawa nggak ada lagi penyanyi yang menjadi idola Anjani. Setiap masa, ia memang selalu punya idola. Sherina? Saya nggak ngerti kenapa album Sherina yang sudah dewasa nggak menjadi album favorit anak kami. Anjani lebih suka dibelikan album Gita Gutawa berjudul Harmoni Cinta. Bahkan sebelum menggemari SNSD, berkali-kali lagu Malu Tapi Malu dan Salah Jatuh Cinta minta diputarkan di CD mobil saat kami berangkat sekolah. Kalo Agnes Monica? Wah, penyanyi ini mah ke laut aja! Entah kenapa anak kami nggak suka. Padahal Agnes kan juga selalu memperlihatkan kebolehannya menari, selain menyanyi. Tapi ternyata nggak ngaruh! Anjani tetap nggak suka Agnes. Ia lebih suka dibelikan CD High School Musical. Tentunya CD original dong!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar