Senin, 28 Desember 2009

LIBUR TLAH TIBA! HORE! HORE!

Lirik lagu Tasya yang jadi judul tulisan saya ini memang benar. Ketika libur sudah tiba, anak-anak pasti bakal bersorak riang gembira. Hore! Hore! Eit, bukan cuma anak-anak yang mendapatkan jatah libur hampir satu bulan penuh yang bersorak gembira, lho. Tetapi orangtua yang mengalami waktu libur, pasti juga akan melakukan hal yang sama seperti anak-anak, kok. Masalahnya apakah orangtua bisa ikutan libur bareng anak-anaknya atau tidak?

Sebab, meski anak-anak libur, terkadang para orangtua sulit buat mendapatkan jatah libur sama seperti anak-anak. Jatah libur orangtua -khususnya yang bekeja- jelas dibatasi. Mereka yang bekerja biasanya lebih prefer ngambil jatah cuti pada saat menjelang Idul Fitri dan setelah Idul Fitri. Kenapa? Sebab, kehidupan yang sesungguhnya terjadi pada waktu itu, karena para pembantu yang mudik.




Jarang sekali orangtua yang mengambil jatah cuti yang banyak pada saat anak-ana libur. Tetapi ada juga kok yang sebagian orangtua bekerja yang memanfaatkan jatah cuti di saat anak-anak libur. Nah, kami salah satu keluarga yang melakukan itu. Makanya begitu masa anak-anak sekolah libur, kami pun berteriak sebagaimana Tasya menyuarakan di lagu Libur Tlah Tiba.

Libur tlah tiba
Libur tlah tiba
Hore! Hore! Hore!
Simpanlah tas dan bukumu
Lupakan keluh kesahmu
Libur tlah tiba
Libur tlah tiba
Hatiku gembira


Di libur kali ini, kami nggak berkunjung ke luar kota sebagaimana libur-libur sebelumnya. Edisi libur kali ini cukup ngider dari mal ke mal di Jakarta, karena duitnya mau kami tabung buat liburan yang jauh. Jauhnya kemana? Nantikan episode berikutnya ya....hehehe!


Meski cuma di Jakarta, liburan kami tetap seru-seru juga, kok. Buat kami sebenarnya bukan masalah kemana liburannya, tetapi apakah kami sama-sama menikmati liburan itu apa nggak? Sebab, banyak orangtua yang ikut liburan dengan anak-anak mereka, tetapi pikiran orangtua-orangtua tersebut lagi nggak di lokasi liburan. Artinya, mereka nggak menikmati. Masih mikir bisnis, perusahaan yang ditinggal, sibuk telepon sana-sini, main dengan Blackbarry, dan aktivitas yang nggak seharusnya masuk dalam agenda liburan. Nah, kami selalu berkomitmen, kalo sudah berlibur dengan anak-anak ya enjoy 100%. Forget about jobs.

Oh iya, dari buku yang saya baca, pada saat kita bermain dan enjoy bersama, sebenarnya ada hal yang kita dapatkan. Yakni terjalinnya emosi antara orangtua dan anak. Biasanya, dalam situasi yang serba enak, rileks, kita bisa saling terbuka. Anak-anak bisa saling curhat dan kita bisa tahu pandangan anak seperti apa. Alhamdullillah, kedekatan kami dengan anak nggak cuma saat libur kayak begini, sih. Kami bisa melakukan aktivitas gokil-gokilan kapan saja, termasuk pada saat menjelang tidur, kami pun seringkali melakukan kegilaan. Salah satunya, rebutan lapak buat tidur. Seru! Rame!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar