Sabtu, 24 Juli 2010

"MAKANYA ADIK MAU PUNYA BAYI..."

Sekarang ini, setiap jam 4 sore, Khaira pergi ke rumah Nenek kami. Kebetulan rumah Nenek kami tidak jauh dari rumah kami. Jaraknya sekitar 500 meter dari rumah kami. Ya, beda Rukun Warga (RW) saja.

Kenapa harus pukul 4 sore? Sebab, di jam segitu, Tiara dimandikan. Siapa itu Tiara? Tiara adalah keponakan kami. Ia masih bayi. Umurnya masih 4 bulan. Gara-gara masih bayi, anak-anak kami suka main ke rumah Nenek (kami biasa memanggil dengan sebutan "Uti").

Di rumah Uti, Khaira memang hanya boleh melihat proses Tiara dimandikan. Oleh baby sitter-nya, anak saya belum diizinkan memandikan. Saya bisa maklum, usia 4 bulan masih rentan. Meski belum boleh memandikan, setiap kali Tiara dimandikan, mata Khaira berbinar-binar.

"Adik mau punya bayi, Ma," ujar Khaira.

"Kenapa adik mau punya bayi? Kan sudah ada adik Tiara?"

"Tapi kan adik Tiara nggak tidur di rumah sini. Jadi adik mau punya bayi, Ma"

Saya dan istri saling pandang-pandangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar