Jumat, 23 Juli 2010

JUS JAMBU BU KARDI

"Mah, nanti adik mau jus bu Kardi ya?"

Tiba-tiba Khaira berkata seperti itu, beberapa menit sebelum masuk ke kelasnya. Saya dan istri heran, kenapa kok tiba-tiba putri kedua kami ini minta jus. Jus-nya pun jus bu Kardi pula. What happened?

Kami pun tergerak hati untuk menyelidik. Penyelidikan pertama ke warung bu Kardi. Buat Anda yang nggak tahu who is bu Kardi, saya kasih tahu. Ia bukan selebriti papan atas atau public figure yang namanya kini populer. Ia seorang pemilik warung yang mangkal di dekat sekolah Khaira, yakni di SD At-Taqwa, Rawamangun, Jakarta Timur.

Sebenarnya nama bu Kardi sudah populer di lingkungan At-Taqwa. Kebetulan, At-Taqwa ini tidak hanya membuka sekolah SD, tetapi Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK) pun ada. Nah, posisi warung bu Kardi berada di tengah-tengah antara gedung SD dan gedung TK. So, keharuman nama bu Kardi sudah tercium sejak Khaira berada di TK At-Taqwa.

Bu Kardi adalah perempuan kurus, tetapi lincah. Tiap meladeni pelanggan, ia begitu cekatan. Padahal pelanggannya banyak, lho. Mayoritas pelanggannya adalah ibu-ibu yang menunggu anak-anak mereka sekolah. Nah, kebayang betapa cerewetnya ibu-ibu ini. Kalo nggak minta diladenin duluan, ya minta sambel. Kalo nggak minta kembalian, ya minta bungkusan. Hebatnya, di warung itu cuma bu Kardi seorang diri yang meladeni.

Bu Kardi sudah bersuami. Kebetulan suaminya adalah Satpam di TK dan SD At-Taqwa. Kalo tidak bertugas, pak Kardi ikut bantu bu Kardi meladeni pelanggan. Kasihan soalnya kalo nggak dibantu, repot!

Di warung bu Kardi tersedia aneka makanan. Ada donat, lontong isi, tahu isi, ketan, nasi uduk yang sudah diplastikin, dan jus. Sambil sarapan pagi, saya dan istri pun menyelidiki tentang jus jambu bu Kardi ini.

Ternyata, sudah lama jus bu Kardi beredar di kalangan murid-murid SD At-Taqwa. Murid-murid At-Taqwa banyak yang langganan jus jambu ini, termasuk teman-teman Khaira. Itulah mengapa Khaira ingin menjadi pelanggan jus jambu bu Kardi seperti teman-temannya.

"Nanti Mama buatkan jus jambu di rumah ya?" rayu istri saya.

"Maunya jus jambu bu Kardi!" ngotot Khaira.

Menurut istri saya, kenapa jus jambu bu Kardi jadi idola, karena rasanya manis. Itu artinya, gulanya lebih banyak daripada rasa jambunya.

Untunglah, Khaira akhirnya mau dibuatkan jus jambu dari rumah. Tapi tetap pakai syarat. Diantarnya bertepatan dengan bu Kardi membawakan jus jambu ke teman-teman Khiara. Walah! Tapi kami ngerti kenapa Khaira menetapkan syarat seperti itu. Sebab, supaya ia berasa minum jus bersama teman-temannya.

Tepat pukul 10:00 wib, jus jambu buatan istri saya tiba di sekolah, bersamaan dengan jus jambu bu Kardi.

"De, ini jus jambunya?" ujar istri sambil menyerahkan jus jambu yang sudah dimasukkan ke dalam botol plastik bergambar Toy Story 3.

"Lho, kok jusnya dimasukkan ke situ (botol Toy Story maksudnya)," protes Khaira.

"Memangnya adik mau dimasukkan ke botol yang mana?" tanya istri saya.

"Mau gelas plastik kayak jus teman-teman adik..."

Oalah! Tetep! Nggak beli jus, gelas plastik tetap jadi syarat. Yang penting bu Kardi. Khaira-Khaira segitu nge-fans-nya sama bu Kardi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar