Jumat, 23 Juli 2010

FIRST DAY AT SCHOOL

Senin, 12 Juli 2010 merupakan hari pertama Khaira masuk SD. Ini adalah hari yang sangat dinanti-nantikan olehnya. Maklumlah, setelah wisuda TKB, putri kedua kami ingin berkali-kali mengungkapkan kegembiraan akan bersekolah di SD.

"Kapan sih Pa, adik masuk sekolah?"

"Ma, sekolahnya tinggal berapa hari lagi?"

Buat kami aneh, kok nggak sabaran amat mau masuk sekolah aja. Yang sudah-sudah, kita malah stres kalo mau masuk sekolah lagi. Meski tahun ajaran baru, yang namanya sekolah seperti "hantu". Tapi Khaira tidak.

Seperti ketika kami memasukkan putri pertama kami Anjani masuk SD, segala persiapan dilakukan. Salah satunya jangan sampai telat masuk. Nggak heran, berbagai jam weker, alaram handphone, serta bel Blackberry dipasang, supaya kuping kita mendengar dan langsung mandi. Maklumlah, meski jarak antara rumah ke sekolah Anjani dan Khaira dekat (Cempaka Putih-Rawamangun), namun kita tetap memprediksi kemungkinan terjadi kemacetan.

Benar saja, kemacetan mulai terjadi. Hari pertama masuk sekolah ibarat momentum para orangtua mendedikasikan harinya untuk anak, apalagi kalo anak mereka baru pertama kali sekolah, entah di TK atau di SD. Biasanya, first day at school, para orangtua akan mencarikan kelas anak mereka, menunggu di depan kelas, mengabadikan anak mereka dengan kamera, melihat upacara, baris-berbaris, dan sampai memastikan anak mereka kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran pertama.

Saya pun dengan istri melakukan itu. Menguntit kemana pun Khaira dan teman-temannya pergi: berbaris di depan kelas, melakukan upacara bendera, dan masuk ke kelas kembali. Buat kami, first day at school ini mengingatkan kami ketika melakukan hal yang sama lima tahun lalu ketika putri pertama kami Anjani masuk SD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar