Rabu, 30 September 2015

JIKA TIDAK INGIN ANAK ANDA MEROKOK, YA ANDA JANGAN MEROKOK

Entah sudah berapa tahun saya berhenti merokok. Mungkin sepuluh tahun, atau lebih. Dulu, saya adalah perokok aktif yang bisa menghabiskan berbungkus-bungkus rokok dalam sehari. Sampai suatu saat saya sadar dan kemudian berhenti mengisap rokok favorit saya: Dji Sam Soe.

Saya tidak suka melihat anak SMP, SMA, bahkan SD sudah merokok. Ketidaksukaan saya membuat saya berpikir, mungkinkah anak-anak saya akan seperti mereka jika saya tetap merokok? Efektifkah saya melarang anak-anak saya merokok sementara saya tetap menjadi pecandu rokok? Jujurkah jika saya berbicara mengenai kesehatan pada anak-anak saya sementara saya masih mengisah asap Dji Sam Soe? Pertanyaan-pertanyaan itu kemudian memacu saya berpikir keras.

Alhamdulillah, sejak kecil sampai menjadi ABG seperti sekarang ini, anak saya tidak pernah melihat saya merokok. Meski berjiwa rock n roll, saya ingin memberikan contoh pada anak-anak saya, bahwa papa-nya tidak suka merokok. Papanya punya komitmen menjaga kesehatan. Dan tentu saja, papanya akan marah jika anak-anaknya merokok.

"Rasanya pengen muntah...," begitu ucap putri saya tiap mencium ada asap rokok.

Menjadi orangtua sebetulnya mudah. Cukup memberi contoh, bukan sekadar perintah atau larangan. Jika tidak ingin anak Anda merokok, ya Anda jangan merokok.

cc +Jangan Merokok +keren tanpa rokok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar