Senin, 05 April 2010

POTONG RAMBUT, EUY!

Rambut Anjani sudah panjang. Poninya saja sudah menutupi mata. Istri saya memaksa putri saya pertama ini buat dipotong rambutnya. Biasanya sih dipotong oleh istri saya sendiri. Tetapi kali ini, istri saya ingin Anjani dipotong di salon. Bukan buat gaya-gayaan, tetapi mencoba potongan yang beda aja.

"Coba tolong telepon Youndri, Pap," ujar istri saya.


Sebelum dipotong, rambut dicuci dulu dong!

Youndri adalah hairstylist saya. Kebetulan tiap potong rambut, saya memang selalu di salon. Salonnya pun khusus, yang ada Youndri-nya. Habis saya sudah kadung cocok dengan pria berdarah Batak ini. Pokoknya dimana ada Youndri, saya pasti akan potong rambut di situ.

Youndri kebetulan sudah dua kali pindah ke salon lain. Pertama di Pasar Festival, Kuningan, Jakarta Selatan. Kemudian pindah ke salon di Kemang. Terakhir, ia balik lagi ke salon yang ada di Pasar Festival. Nah, selama pindah-pindah itu, saya dengan setia mengikuti.



"Youndri ada di salon tuh, Ma," jawab saya. "Memangnya mau potong kapan?"

"Mungkin tahun depan aja kali ya? Ya sekarang, Pap!" goda istri saya.

Singkat cerita, kami pun ke salon. Tapi bukan salon tempat Youndri bekerja. Lho kok bukan Youndri? Ternyata perjalanan menuju ke salon Youndri cukup jauh. Maka diputuskan mencari salon di dekat rumah kami, yakni di Cempaka Putih.

"Tapi aku mau model kayak penyanyi Korea ya," kata Anjani.

Saat ini Anjani memang tergila-gila dengan penyanyi Korea. Saking fans-nya, tiap main internet, ia selalu men-download YouTube yang ada penyanyi Korea-nya. Positifnya, Anjani jadi ngerti bahasa Korea.



Setelah mensepakati model rambut, rambut Anjani mulai digunting oleh seorang hairstylist. Selama rambut Anjani dipotong, Khaira dengan serius. Selama ini setiap kali kakaknya dipotong oleh istri saya, Khaira juga ikut-ikutan dipotong.

"Kalo rambut kakak bagus, adik juga mau dipotong," ungkap Khaira.

"Kenapa nggak sekarang aja dipotong, Dik?" tanya istri saya.

Khaira menggeleng.

"Kalo nunggu kakak selesai dipotong, ya kelamaan, Dik," bujuk saya. "Mending sekalian aja Adik dipotongnya. Mau?"

Khaira terdiam sejenak.

"Yasudah deh, adik mau sekarang dipotongnya."

Pilihan model rambut Khaira ternyata sama dengan potongan rambut yang dipilih Anjani. Kayaknya mereka memang kompak banget bisa pilih model yang sama. Alhamdulillah, selama ini Khaira memang selalu mengikuti apa printah kakaknya. Saking loyal, gaya rambut maupun berpakaian, seringkali meniru kakaknya. Ya, nggak apa-apa juga sih selama yang ditiru itu baik.

Kurang lebih setengah jam, Anjani dan Khaira selesai juga dipotong rambut mereka. Alhamdulillah, hasil potongan dua hairstaylist itu luar biasa. Baik Anjani dan Khaira menyukai rambut mereka yang baru ini. Kami pun melihat mereka lebih cantik dan dewasa.

"Adik jadi lebih cantik kan, Pap?" ujar Khaira memuji.

"Iya dong!"

"Sekarang adik jadi lebih cantik dari Princess, kan?"

"Pastinya!"


all photos copyright by Jaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar