Rabu, 04 Mei 2016

BANYAK SINETRON YANG SEHARUSNYA DIBERHENTIKAN...

Sehabis sholat dzhur siang ini, anak saya minta izin pergi. Long wiken ini kami memang tak punya rencana pergi kemana-mana, makanya kami mengizinkan. Tentu, kami tak asal ngasih izin. Sebelum pergi, ada persyaratan yang kudu dipenuhi. Ia harus membereskan beberapa pekerjaan rumah terlebih dahulu, baik itu nyuci maupun ngepel.

"Emang rencananya kamu mau pergi ke mana?" tanya saya.

"Ya, paling makan trus nonton bioskop," jelas anak saya.

"Nonton film apa?" saya kepo.

Anak saya menyebutkan salah satu film nasional yang kabarnya lagi happening. Saya sudah mengira, ia akan menyaksikan film itu. Nah, mumpung sedang membicarakan film yang akan ditonton anak saya, diskusi tentang menjaga kehormatan pun terjadi.

Bahwa saya ingatkan, saat ini banyak sekali film-film yang mengajarkan hal-hal sebetulnya dilarang agama, tetapi dianggap biasa. Agama telah mengajarkan tentang menjaga kehormatan sampai pasangan sah sebagai suami istri. Baik perempuan atau laki wajib jaga kehormatan. Terutama perempuan, selalu jadi korban.

Pegangan tangan, pelukan, maupun ciuman pada teman lawan jenis, dikampanyekan lewat film sebagai hal yang lumrah, biasa. Film membungkus apik, hal-hal yang sebetulnya dilarang oleh agama. Para penonton pun menganggap hal tersebut lumrah, wajar, tak berlebihan.

"Papa yakin, kamu bisa menjaga kehormatan dan tahu kalo scene-scene tersebut tidak layak," ingat saya.

"Iya, aku tahu..."

"Alhamdulillah..."

"Harusnya bukan cuma film yang dipersoalkan, Pa, tapi sinetron. Banyak sinetron yang harusnya diberhentikan, karena banyak mengajarkan pergaulan bebas..."

"Kalo tentang sinetron remaja, papa memang nggak bisa komentar. Sudah parah. Kamu betul..."

Tak terasa, anak saya sudah sampai di rumah teman yang akan bersama nonton di bioskop. Sebelum berpisah, saya kembali bepesan untuk jaga kehormatan diri. Dan jangan lupa selalu berdoa pada Allah.

"Assalamu'alaikum..." ujar anak saya sambil keluar dari pintu mobil.

"Walaikum salam..."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar